Naagin: Serial Nomor 1 di India, Kenapa Melempem di Indonesia?
https://trendbintang.blogspot.com/2016/03/naagin-serial-nomor-1-di-india-kenapa.html
Naagin adalah serial yang sangat sukses di India. Sejak tayang perdana di India pada November 2015, Naagin menjadi acara TV nomor 1 di India sampai bulan Maret 2016 (sampai sekarang Naagin masih tayang dan diproduksi).
Ini merupakan kejutan. Naagin di India hanya tayang setiap Sabtu dan Minggu. Namun bisa mengalahkan serial stripping yang tayang Senin-Jumat atau Senin-Minggu, yang secara emosional berpotensi lebih mengikat. Faktor ini sepertinya membuat SCTV membeli Naagin, dan menayangkan di primetime.
Tapi ternyata, sejauh ini hasilnya belum bisa dikatakan memuaskan. Share-nya masih di bawah 9%, posisinya pun jauh dari 10 besar. Episode tayangan Kamis (24/3) hanya mendapat TVR 1,5 dan TVS 6,5. Pada Minggu (27/3), meraih TVR 1,3 dan TVS 5,5. Wah, salah di mana?
Naagin adalah cerita populer di India tentang siluman ular betina. Beberapa kali diangkat jadi serial TV, dan beberapa kali pula serialnya tayang di TV Indonesia. Pemainnya pun sebenarnya tidak asing bagi penonton TV kita. Shivanya, sang dewi ular yang berniat membalas dendam kematian orangtuanya, diperankan Mouni Roy, yang sebelumnya menjadi pemeran Sati di Mahadewa. Lalu mengapa di Indonesia disambut adem ayem? Ada beberapa kemungkinan.
Pertama, Naagin mengusung genre thriller-misteri. Sementara serial India yang saat ini populer di Indonesia, semua bergenre drama keluarga. Tengoklah Uttaran, Anandhi, atau Veera. Nuansa ketegangan dalam Naagin, ditampilkan dalam dosis yang tinggi. Penonton TV India terbukti terpikat dengan gaya ini, tapi tidak dengan penonton Indonesia. Tegang boleh, tapi tetap kisah cinta dan konflik keluarga yang harus lebih menonjol.
Kedua, imej SCTV akan serial India kurang kuat. Memang, SCTV tak bisa dibilang gagal saat menayangkan Gangaa. Tapi harus diakui performa Gangaa jauh dibanding serial India siang ANTV seperti Veera atau Kaali dan Gauri. Sementara penonton SCTV di malam hari, mungkin lebih menantikan sinetron Indonesia ketimbang serial India.
Ketiga, faktor jam tayang. Naagin harus menghadapi sinetron Anak Jalanan, dan sekitar 30 menit terakhir Uttaran. Bukan perkara yang mudah.
Namun langkah SCTV untuk keluar dari zona nyaman dengan mengusung serial India di primetime juga tak bisa disalahkan. Mengingat selama lima bulan terakhir sinetron lokal yang dipasang berhadapan dengan Anak Jalanan, gagal mencuri perhatian.
