Pamornya Mulai Surut, Ada Apa dengan Program Infotaiment? (Plus Data Ratingnya!)
https://trendbintang.blogspot.com/2016/05/pamornya-mulai-surut-ada-apa-dengan.html
WWW.DUNIATV.NET - SATU dekade lalu, program infotaiment nyaris menjadi andalan setiap stasiun TV untuk merebut perhatian penonton. Coba hitung saja berapa banyak program infotaiment yang tayang di seluruh TV nasional kita. Programming stasiun TV tentu hanya mengikuti arus kesukaan penonton di rumah. Karena nyatanya, program infotaiment seperti Kabar-Kabari, Cek & Ricek, Halo Selebriti, Insert, KISS, Was-Was hingga Silet menjadi program TV yang banyak ditunggu jam tayangnya.
Infotaiment yang awalnya tak hanya membahas masalah selebritis ini begitu dikenal penonton Indonesia dengan ciri khas narasi nyinyir sang presenter. Ditambah dengan narasi yang 'lebay' membuatnya memenangkan penghargaan Panasonic Gobel Awards selama berkali-kali.
Tapi tahukah Anda jika pada awalnya, infotaiment merupakan paduan dari kata information dan entertaiment? Mulanya program infotaiment bukanlah tayangan yang ditujukan untuk membuat acara gosip khusus selebritis. Genre baru ini diperkenalkan sebagai inovasi dalam mengemas informasi secara lebih ringan dan santai namun tetap dengan konten yang berdasarkan fakta di lapangan.
Namun dalam masa perkembangannya, infotaiment berubah dan bahkan cenderung melenceng dari apa yang dimaksudkan di awal. Konten infotaiment (khususnya di Indonesia) tak lagi netral dan berimbang. Banyak cara yang dilakukan oleh pemangku program untuk menaikan rating penontonnya dengan cara settingan kasus antara si A dan B.
Keuntungannya jelas, sang selebritis settingan namanya terangkat dan program infotaiment mendapatkan bahan yang bagus untuk menaikan rating penonton. Bukankah kombinasi dari sebuah kerjasama yang apik? Uniknya, meski sekarang sang artis bisa saja yang melakukan setting sendirian. Namun program infotaiment tetap meliput berita yang tak penting tersebut.
Jika dulu program seperti Silet mampu mengangkat share RCTI secara keseluruhan. Maka disaat peforma program infotaiment mulai menurun, pemangkasan durasi bisa menjadi salah satu cara untuk mengakali hal tersebut. Kehadiran infotaiment pasti masih akan terus ada, hanya masalah dominan atau tidaknya.
Kita ambil contoh peforma infotaiment di hari Kamis (12/5) yang kami sajikan dalam tabel 10 program infotaiment di TV Nasional yang paling banyak ditonton dalam genre yang sama:
Peringkat
|
Judul Infotaiment
|
Stasiun TV
|
TVR
|
Share (%)
|
1
|
SILET
|
RCTI
|
1.4
|
12.4
|
2
|
INTENS
|
RCTI
|
1.3
|
13.5
|
3
|
KISS PAGI
|
INDOSIAR
|
1.2
|
12.4
|
4
|
HOT KISS SORE
|
INDOSIAR
|
1.2
|
9.3
|
5
|
SELEBRITA SIANG
|
TRANS 7
|
1.1
|
10.1
|
6
|
INSERT PAGI
|
TRANS TV
|
1.0
|
10.5
|
7
|
HALO SELEBRITI
|
SCTV
|
0.9
|
9.1
|
8
|
WAS-WAS
|
SCTV
|
0.8
|
11.0
|
9
|
SELEBRITA PAGI
|
TRANS 7
|
0.8
|
7.8
|
10
|
SELEB ON NEWS
|
MNCTV
|
0.7
|
6.7
|
Data diatas merupakan data terbaru, dimana infotaiment berjalan seperti biasa tanpa ada kasus besar. Biasanya peforma infotaiment akan meningkat kala kasus besar selebritis terbuka di ruang publik. Namun saat semuanya berjalan dengan normal, nyaris sedikti infotaiment yang hanya jadi tontonan. Share tertinggi diraih oleh Intens yang berhasil mencapai share 13.5 persen.
Di dalam daftar 10 besar ini, malah 4 dari 10 infotaiment mendapatkan share dibawah 10 persen. Hal ini cukup menjelaskan pamor infotaiment yang memang mulai menurun. Lantas hal apa yang menyebabkan terjadinya surut rating infotaiment?
Penonton pada dasarnya sudah cukup pintar untuk memilih mana tayangan yang pantas atau tidak untuk ditonton. Mungkin penonton juga mulai 'lelah' dijejali dengan settingan kasus selebritis yang selalu muncul, tak kunjung habis. Penonton juga mulai kebal dengan pemberitaan palsu atau tidak penting yang sebenarnya tak bermanfaat dalam hidup mereka, selain jadi bahan obrolan gosip semata.
Walau demikian, kehadiran infotaiment akan tetap menjadi pewarna di belantika industri televisi tanah air. Disukai atau tidak, yang jelas cukup jadikan infotaiment sebagai penghibur, jangan sampai terbawa emosi di dunia yang sebenarnya.